rss
twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Tin Mulyawati, Atasi Sulitnya Kimia dengan Biji Sempoa

BANDUNG, KOMPAS.com — Prihatin terhadap nilai kimia para siswanya yang di bawah standar akibat kurang aktif belejar, Tin Mulyawati merancang metode baru belajar kimia berupa 'Pengisian Konfigurasi Elektron Menggunakan Biji Sempoa'. Hasilnya, 99 persen siswa lebih aktif belajar.

Awalnya, Tin Mulyawati, SPd merasakan bahwa besar kemungkinan para siswa tersebut menganggap kimia adalah pelajaran yang sulit dan membosankan. Tin menambahkan, kebetulan materi pelajaran kimia di semester satu kelas X yang diasuhnya itu banyak berupa teori dan abstrak. Materi tentang struktur atom, misalnya.

Alhasil, konsep pembelajarannya terkesan monoton. "Siswa sulit membayangkan bagaimana itu atom dan hal itu menyebabkan siswa tidak dapat menyerap pelajaran secara maksimal," kata guru pelajaran kimia di SMA Negeri 25, Bandung, ini.

Mulailah, Tin membuat suatu bagan 'Konfigurasi Elektron Menggunakan Biji Sempoa', yaitu sebuah alat peraga berupa diagram mnemonik Moeller yang menggunakan biji sempoa.

Pada diagram itu, Tin menganalogikan biji-biji sempoa sebagai elektron. Konfigurasi biji sempoa atau elektron tersebut ditentukan oleh jumlah elektron itu sendiri, yang bergerak mengelilingi inti pada lintasan sesuai tingkat energinya.

"Hasilnya, pada saat pelajaran berlangsung 99 persen siswa aktif berinteraksi baik dengan guru atau dengan sesama siswa lainnya," ujar Tin. "Padahal sebelumnya, dari 8 kelas rata-rata hanya 17 persen siswa yang aktif mengikuti pelajaran kimia ini," tandas Tin.

Di mata para siswa, metode tersebut pun diakui sangat membawa perubahan. Ganjar, siswa Kelas X C SMA Negeri 25, Bandung, misalnya, mengaku bahwa konsep belajar praktik tersebut ternyata lebih mudah dimengerti daripada membaca atau menghafalnya dalam bentuk teori. "Apalagi alat peraga ini bisa dibawa ke mana-mana," kata Ganjar.

Pendapat senada dilontarkan oleh Lira Mayora, siswi Kelas X-A di sekolah yang sama. "Kita tidak merasa bosan dan malas, karena cara ini terus membuat kita selalu aktif dan komunikatif," kata Lira.


Penghargaan CSF 2007

Lahir di Bandung, 26 November 1968, Tin Mulyawati, SPd merupakan anak ke-10 dari 11 bersaudara. Meskipun mengakui Matematika adalah pelajaran yang paling disukainya, Tin justru memilih jurusan kimia saat dirinya mengenyam pendidikan tinggi di Diploma III Kimia ITB, Bandung. Tin memperoleh jurusan tersebut melalui jalur PMDK III dan lulus pada 1990.

Lulusan SMA Negeri 14 Bandung ini lalu melanjutkan studinya di Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan IPA Kimia, Universitas Terbuka. Hanya empat tahun. yaitu pada 1994, Tin lulus dan meraih gelar sarjananya.

Berpredikat sebagai pegawai negeri sipil (PNS), Tin mengajar di SMA Negeri 25 Bandung. Saat ini, selain di SMAN 25 Bandung, ibu berputra dua ini juga mengajar kimia di SMA Taruna Bakti sebagai guru lab kimia, tutor kimia di lembaga bimbingan belajar SSC Bandung, serta staf pengajar kimia di SMA unggulan Alfa Centauri Bandung.

Demi menunjang profesinya sebagai guru, Tin banyak mengikuti berbagai pelatihan, mulai Sanggar Pemantapan Kerja Guru (SPKG), Pemantapan Kerja Guru (PKG), Musyawarah Kerja Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kimia, kaizen kimia, serta seminar-seminar, lokakarya ataupun workshop berkaitan dengan peningkatan profesionalismenya.

Sampai akhirnya, pada 2007 Tin mengajukan proposal hasil rancangannya berjudul "Pengisian Konfigurasi Elektron Menggunakan Biji Sempoa" ke Yayasan Hope Indonesia. Pengajuan tersebut adalah untuk mengikuti pemilihan aktivitas terbaik para guru melalui program 'Citi Success Program (CSF) 2007'. Hasilnya, Tin terpilih sebagai guru dengan aktivitas terbaik dari CSF 2007.

"Selain memudahkan siswa memahami cara pengisian konfigurasi elektron, alat peraga ini terbukti mampu meningkatkan interaksi antarsiswa dengan guru sehingga tercipta pembelajaran yang aktif dan menyenangkan," kata Tin. "Bagi sekolah, program ini semoga bisa bermanfaat sebagai inventarisasi baru alat-alat peraga IPA yang berguna bagi siswa-siswi lain tentunya," tambahnya.

SMA 4 Sidoarjo Berikan Mata Pelajaran Batik!

SIDOARJO, KOMPAS.com - Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, berikan pelajaran batik kepada siswanya sebagai salah satu mata pelajaran.

Guru Kesenian SMA Negeri 4 Sidoarjo, Juli Prasetyo, Jumat (2/10), mengatakan, pembelajaran membatik tersebut diberikan kepada para siswa sejak duduk di kelas 10 hingga kelas 12. "Di Kabupaten Sidoarjo, hanya di sekolah kami saja yang memberikan pelajaran membatik kepada para siswanya," ujar Prasetyo.

Dia mengemukakan, pemberian pelajaran membatik bertujuan untuk mendekatkan siswa terhadap warisan budaya bangsa Indonesia. "Kami berharap, siswa yang lulus dari sekolah ini bisa mewarisi kebudayaan bangsa, khususnya dalam bidang membatik," katanya.

Sementara itu, Bupati Sidoarjo Win Hendrarso menegaskan bahwa pelajaran membatik akan segera ditetapkan sebagai mata pelajaran ekstra kurikuler yang wajib diajarkan di seluruh sekolah. "Itu penting, sebab Sidoarjo sendiri punya sentra industri batik di dua tempat, yakni di Jetis dan di Tulangan. Selain itu, pelajaran membatik juga diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk menekan angka pengangguran," katanya.

Bagaimana kalo ada pelajaran blogging atau bisnis internet ya? Pasti lebih menarik...

Mendiknas: Ujian Nasional, Lanjutkan!

JAKARTA -- Menteri Pendidikan Nasional M Nuh berpendapat memperdebatkan perlu atau tidaknya ujian nasional, hanya akan menghabis-habiskan waktu saja. ''Yang penting sekarang adalah memperbaiki kualitas ujian nasional,'' kata dia seusai bertemu dengan di gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Rabu (2/12).

Nuh menegaskan Pemerintah tetap akan menggelar ujian nasional 2010. Dalihnya adalah tidak ada dasar hukum eksplisit yang melarang ujian nasional. Menurut dia putusan pengadilan negeri hingga Mahkamah Agung (MA) terkait masalah ini, tidak memuat pernyataan larangan ujian nasional. ''Kami tetap akan menggelar ujian nasional tapi dengan perbaikan di sana-sini. Depdiknas siap gelar ujian nasional yang kredibel,'' tegas dia.

Salah satu perbaikan yang ditawarkan departemennya, sebut Nuh, adalah disiapkannya ujian nasional ulang bagi peserta didik yang dinyatakan tak lulus. ''Termasuk yang tahun ini tak lulus ujian nasional, tidak perlu ikut ujian kesetaraan, tapi bisa ikut ujian nasional ulang itu,'' kata dia. Selama ini peserta didik yang tak lulus hanya bisa mengikuti ujian kesetaraan, sehingga ijazahnya bukan ijazah SMA tapi ijazah kesetaraan.

Ketua Komite III DPD yang juga ketua persatuan guru RI (PGRI), Sulistiyo, mengatakan pada dasarnya mereka memahami sikap Pemerintah yang tetap menggelar ujian nasional pada 2010. ''Tapi, harus diiringi perbaikan sarana dan prasarana untuk guru dan sekolah. Dan ujian nasional 2010 harus ditegaskan hanyalah ujian transisi sampai ada perbaikan sistem ujian itu,'' kata dia, seusai pertemuan dengan Menteri Pendidikan Nasional.

Selain perbaikan sistem ujian nasional, kata Sulistiyo, Pemerintah juga harus mempergencar sosialisasi bahwa ujian nasional bukanlah satu-satunya faktor penentu kelulusan siswa. ''Ujian nasional hanya satu faktor penentu kelulusan, bukan satu-satunya,'' tegas dia. Hal ini merupakan ketentuan UU Sistem Pendidikan Nasional. Menurut dia, ujian nasional harus dipandang hanya sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan, bukan ukuran keberhasilan pendidikan. ann/ahi

Jakarta Segera Operasikan Satu Lagi SMAN Unggulan

JAKARTA, KOMPAS.com — Jakarta sebentar lagi akan memiliki SMA negeri khusus untuk siswa cerdas dengan standar kualitas yang dipatok bisa melampaui sekolah-sekolah berstandar internasional yang sekarang ini banyak bermunculan. Sekolah yang dibangun sejak tahun 2007 itu sudah rampung dan siap menampung siswa tahap pertama sebanyak 216 orang. Akhir Maret ini, sekolah bernama SMAN MH Thamrin akan melakukan seleksi penerimaan siswa baru yang ber-IQ minimal 120.

Pembangunan sekolah tersebut menghabiskan biaya APBD sebesar Rp 98 miliar. Sebesar Rp 77 miliar untuk pembangunan fisik dan Rp 21 miliar untuk pengadaan barang. Sekolah itu terletak di Jalan Bambu Wulung, Bampuapus, Cipayung, Jakarta Timur, dan didirikan di atas lahan seluas 37.000 meter persegi. Minggu (15/3) mendatang, sekolah ini akan resmi dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

Sarana dan prasarana yang disediakan yaitu asrama untuk pelajar putri dan putra serta pengelola. Ruang belajar mengajar sebanyak 36 unit (ruang kelas I, II, dan III masing-masing ada 12 unit). Satu kelas memiliki daya tampung 24 siswa. Sekolah dilengkapi laboratorium fisika, kimia, biologi, bahasa, dan komputer, serta rumah kaca (green house), ruang multimedia, ruang seni budaya, ruang perpustakaan, lapangan olahraga lengkap, masjid, ruang fitnes, dan ruang terbuka hijau. Setiap ruang, kecuali laboratorium IPA, gudang, dan green house, semuanya dilengkapi dengan alat pendingin udara (AC).

Cemasnya Menanti Sekolah Unggulan...

JAKARTA, KOMPAS.com — Memasuki hari kedua pendaftaran masuk SMP, Kamis (2/7), para orangtua semakin khawatir akan "kelolosan" anaknya masuk di sekolah negeri unggulan.

Seperti di SMP 19, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terlihat masih banyak para orangtua siswa yang mengecek posisi anaknya untuk masuk di sekolah tersebut. Meskipun belum bisa diketahui jumlah siswa yang tidak masuk, dapat dipastikan banyak orangtua yang harus gigit jari.

Ny Neni Trianah, salah satu orangtua siswa, merasa cemas karena dalam satu hari peringkat anaknya bisa turun dua kali lipat. Padahal, putranya, Ardiansyah Syahputra, memiliki nilai 27,56, sedangkan nilai terkecil di peringkat terakhir sekolah itu kini 26,75 di DKI Jakarta

"Hari pertama kemarin masih di posisi 34, sekarang sudah di posisi 68,” kata Neni.

Neni mengaku bersemangat tinggi dan ingin sekali anaknya masuk SMP 19. Menurutnya, sekolah tersebut tergolong dekat dengan rumah dan paling baik.

"Karena standar sekolah ini SBI, Om-nya juga dulu sekolah di sini. Memang, SMP 119 paling bagus se-DKI, tetapi jauh dari rumah, lagi pula anaknya juga minta sekolah di sini,” ujar Neni.

Neni mengatakan, jika anaknya tidak masuk juga di sekolah ini, dia akan mendaftarkannya di SMP 11. Sekolah tersebut juga tak jauh dari SMP 19. (M2)

Sejarah NeVaL

SMUN 1 Cileungsi, Bogor, merupakan sebuah Sekolah Menengah Umum Negeri yang terletak di sebuah kecamatan Cileungsi, kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Alamat lengkapnya adalah di Jalan Pasar Lama Nomor 66. Kecamatan Cileungsi. Kabupaten Bogor. Provinsi Jawa Barat. Kode Pos 16820. Telepon 021-8232236.

SMUN 1 Cileungsi juga disebut sebagai NeVaL (Negeri Vasar Lama), karena dulu awal mula SMUN 1 Cileungsi adalah berasal dari sebuah pasar yang disebut sebagai Pasar Lama di kecamatan Cileungsi.

SMUN 1 Cileungsi diresmikan berdiri pada tahun 1993, di era kepresidenan Bapak HM. Soeharto.

Letaknya yang sangat strategis diantara kota Cibubur, Jonggol, Bogor dan Bekasi membuat SMUN 1 Cileungsi sebagai salah satu sekolah favorit saat ini.

SMUN 1 Cileungsi sudah masuk ke dalam Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dengan nomor NPSN 20200681.

NPSN (Nomor Pokok Sekolah Nasional) adalah kode pengenal sekolah yang bersifat unik dan membedakan satu sekolah dengan sekolah lainnya. Penerapan kode pengenal sekolah selama ini masih belum ada standar yang baku. Aturan penyusunan kode pengenal sekolah antar satu propinsi bisa berbeda dengan propinsi lain. Dengan mekanisme pemberian kode pengenal sekolah yang tidak baku secara nasional, maka rentan terjadinya data sekolah ganda yang pada akhirnya tidak mampu menjadi pembeda utama bagi sekolah-sekolah di Indonesia.

Akibat dari tidak adanya standarisasi ini, muncul kesulitan dalam proses manajemen pengeolaan data sekolah dalam skala nasional. Karena itu dirasa sangat penting untuk melakukan standarisasi kodifikasi yang diterapkan di seluruh sekolah di Indonesia. Dengan standarisasi ini, NPSN akan benar-benar bersifat unik dan menjadi pembeda utama antar satu sekolah dengan sekolah lainnya di seluruh Indonesia.


Setiap pengajar kini memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK). Berikut ini data guru-guru di SMUN 1 Cileungsi:

1 ABDUROHIM
2 ABU HANIF
3 AGUS NUROHMAN
4 AHMAD SUHERU
5 ASEP SUPYAN
6 BAHMID
7 CICA RAHMATUNISA
8 CUCU FATIMAH
9 DENA MAULANA
10 DULKAMIT
11 EKA RATNA SAFITRI
12 ELA MAYA PUSPITASARI
13 ENDANG
14 ENGGAL MOHAMAD HIRWAN
15 EPI SUPRIATI
16 ETTY KURNIASIH
17 FRANTI SURYA FATHUL J.
18 H ASEP WIHARJA
19 H. ACEP WIHARSA
20 HARTINI
21 HENY NURHAENI
22 HUSNAH
23 IDA CHOLISA
24 JAYADI
25 JUHRO
26 JUNI PURWANTI
27 KANTANI
28 KATIMAH
29 KHAULIYAH
30 MOCHAMAD LUKMAN SALEH
31 MUTAQIN
32 MUTMAINNAH
33 NANA
34 NOVITA ELLEN M.
35 NURHIDAYATI SALEH
36 PARTINEM
37 RIZKY AMELIA
38 RIZQI AMELLIYAH
39 RUDY SURYADI
40 SISWATI
41 SISWIYATI SRI HARYONO
42 SITI KURNIYAH
43 SITI NURFARIDA
44 SOBARI SYUKUR
45 SUHENDI
46 SUPATMI
47 TAUFIK RAMDANI
48 TETET SURYATI
49 TRI WENINGSIH
50 WAHIDWAR AWING
51 WARYADI
52 WIWI WIDIANINGSIH
53 WIWIK RETNO INDRIASTUTI
54 YUDI JAMALUDIN
55 YUYUN YULIAWATI

Lebih lengkapnya dapat di download di sini

Bagi Anda yang ingin belajar bisnis internet untuk kemajuan SMUN 1 Cileungsi, silakan klik di sini...