rss
twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Mendiknas: Ujian Nasional, Lanjutkan!

JAKARTA -- Menteri Pendidikan Nasional M Nuh berpendapat memperdebatkan perlu atau tidaknya ujian nasional, hanya akan menghabis-habiskan waktu saja. ''Yang penting sekarang adalah memperbaiki kualitas ujian nasional,'' kata dia seusai bertemu dengan di gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Rabu (2/12).

Nuh menegaskan Pemerintah tetap akan menggelar ujian nasional 2010. Dalihnya adalah tidak ada dasar hukum eksplisit yang melarang ujian nasional. Menurut dia putusan pengadilan negeri hingga Mahkamah Agung (MA) terkait masalah ini, tidak memuat pernyataan larangan ujian nasional. ''Kami tetap akan menggelar ujian nasional tapi dengan perbaikan di sana-sini. Depdiknas siap gelar ujian nasional yang kredibel,'' tegas dia.

Salah satu perbaikan yang ditawarkan departemennya, sebut Nuh, adalah disiapkannya ujian nasional ulang bagi peserta didik yang dinyatakan tak lulus. ''Termasuk yang tahun ini tak lulus ujian nasional, tidak perlu ikut ujian kesetaraan, tapi bisa ikut ujian nasional ulang itu,'' kata dia. Selama ini peserta didik yang tak lulus hanya bisa mengikuti ujian kesetaraan, sehingga ijazahnya bukan ijazah SMA tapi ijazah kesetaraan.

Ketua Komite III DPD yang juga ketua persatuan guru RI (PGRI), Sulistiyo, mengatakan pada dasarnya mereka memahami sikap Pemerintah yang tetap menggelar ujian nasional pada 2010. ''Tapi, harus diiringi perbaikan sarana dan prasarana untuk guru dan sekolah. Dan ujian nasional 2010 harus ditegaskan hanyalah ujian transisi sampai ada perbaikan sistem ujian itu,'' kata dia, seusai pertemuan dengan Menteri Pendidikan Nasional.

Selain perbaikan sistem ujian nasional, kata Sulistiyo, Pemerintah juga harus mempergencar sosialisasi bahwa ujian nasional bukanlah satu-satunya faktor penentu kelulusan siswa. ''Ujian nasional hanya satu faktor penentu kelulusan, bukan satu-satunya,'' tegas dia. Hal ini merupakan ketentuan UU Sistem Pendidikan Nasional. Menurut dia, ujian nasional harus dipandang hanya sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan, bukan ukuran keberhasilan pendidikan. ann/ahi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar